epictoto Kasus dugaan korupsi dan penyalahgunaan wewenang yang menyeret sejumlah pihak terkait Bank Jabar Banten (BJB) semakin mendapat sorotan publik. Terbaru, nama Lisa Mariana muncul ke permukaan setelah dirinya mengakui menerima aliran dana dari kasus yang tengah diselidiki aparat penegak hukum tersebut.
Dalam keterangannya, Lisa tidak menampik adanya transfer dana yang masuk ke rekening pribadinya. Namun, ia menegaskan bahwa dana tersebut sama sekali tidak dipergunakannya untuk kepentingan pribadi, melainkan untuk kebutuhan anaknya.
Pengakuan Lisa Mariana
Dalam sebuah wawancara singkat usai dimintai keterangan oleh penyidik, Lisa Mariana mengungkapkan bahwa dirinya memang menerima sejumlah dana dari pihak yang kini menjadi tersangka dalam kasus BJB. Namun, ia menolak jika disebut ikut menikmati hasil dari dugaan praktik korupsi.
“Saya memang terima uang itu, tapi bukan untuk saya. Itu saya gunakan untuk biaya hidup dan pendidikan anak saya. Sama sekali tidak ada niatan untuk memperkaya diri,” ujar Lisa.
Lisa menambahkan, ia tidak mengetahui secara detail sumber dana tersebut. Menurutnya, yang ia tahu hanyalah bahwa uang tersebut merupakan bentuk bantuan dari seseorang yang dekat dengannya.
Konteks Kasus BJB
Kasus ini bermula dari dugaan penyalahgunaan dana investasi dan penyaluran kredit bermasalah di lingkungan Bank BJB. Beberapa pihak diduga melakukan rekayasa dalam penyaluran kredit hingga menimbulkan kerugian besar bagi keuangan negara maupun bank daerah tersebut.
baca juga: setelah-rk-muncul-nama-doris-setiawan-ayah-biologis-anak-lisa-mariana
Nama Lisa Mariana masuk dalam radar penyidik setelah analisis transaksi keuangan menunjukkan adanya aliran dana ke rekening pribadinya. Meski jumlah yang diterima relatif lebih kecil dibanding tokoh utama kasus ini, namun keterlibatannya tetap harus diklarifikasi.
Reaksi Publik dan Keluarga
Pengakuan Lisa Mariana menimbulkan berbagai reaksi di masyarakat. Sebagian menilai bahwa dalih “untuk anak” tidak bisa dijadikan alasan untuk membenarkan penerimaan dana yang diduga bermasalah. Namun, ada pula yang menaruh simpati, terutama mengingat status Lisa yang disebut-sebut hanya sebagai pihak yang ikut terseret karena kedekatan dengan salah satu tersangka utama.
Keluarga terdekat Lisa juga menyatakan bahwa ia selama ini dikenal sebagai ibu yang fokus membesarkan anaknya. “Lisa bukan orang yang mengejar kemewahan. Kalau ada uang masuk, pasti buat anaknya. Itu yang kami tahu,” kata salah satu kerabat.
Sikap Penyidik
Sementara itu, pihak penyidik menyatakan bahwa pengakuan Lisa tetap akan diuji lebih lanjut dengan bukti dan fakta hukum. Penerimaan dana dengan alasan apapun tetap harus ditelusuri, terutama jika berasal dari sumber yang bermasalah.
“Tidak boleh ada pembenaran. Uang hasil korupsi tetaplah uang korupsi. Kami akan dalami apakah benar yang bersangkutan tidak mengetahui asal-usul dana tersebut,” kata seorang pejabat penyidik yang enggan disebutkan namanya.
Potensi Jeratan Hukum
Ahli hukum pidana menilai bahwa meski Lisa berdalih dana tersebut dipakai untuk anaknya, hal itu tidak serta-merta membebaskannya dari jerat hukum. Jika terbukti mengetahui asal-usul dana tersebut, Lisa bisa dijerat dengan pasal tindak pidana pencucian uang (TPPU).
Namun, jika penyidik berhasil membuktikan bahwa Lisa benar-benar tidak tahu dan hanya menjadi pihak yang tidak sengaja menerima aliran dana, ia bisa saja hanya berstatus sebagai saksi dalam kasus ini.
Penutup
Kasus BJB yang menyeret banyak nama besar kini semakin kompleks dengan munculnya pengakuan Lisa Mariana. Publik menanti kejelasan apakah Lisa akan ditetapkan sebagai tersangka atau tetap sebatas saksi.
Sementara itu, Lisa terus menegaskan bahwa apa yang ia lakukan murni demi anaknya. “Saya hanya ingin yang terbaik untuk anak saya. Tidak ada maksud lain,” tutup Lisa.
sumber artikel: www.igengaming.com